ACARA
I
PENGENALAN
SEL
BAB I
PENDAHULUAN
Sel
merupakan unit terkecil dari kehidupan. Seluruh mahluk hidup tersusun atas
sel. Sel merupakan bagian atau unit terkecil dari suatu mahluk hidup yang
mampu menunjukkan ciri-ciri khas kehidupan. Sebagai bagian terkecil dari mahluk
hidup, sel tidak dapat lagi dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil
sehingga dapat menjalankan fungsinya. Penelitian yang
semakain maju, untuk menyelidiki sel peneliti terus mengembangkan
berbagai cara sehingga dapat mengetahui struktur-struktur internal sel. Sel
juga dikenal sebagai unit struktural dan unit fungsional. Dikatakan unit
struktural karena sel merupakan komponen-komponen penyusun jaringan
tubuh semua mahluk hidup, baik uniseluler maupun multiseluler. Dikatakan unit
fungsional karena di dalam selberlangsung suatu reaksi kimia dan proses hidup.
Dengan adanya suatu sistem koordinasi beberapa fungsi sel tertentu akan bersatu
melakukan berbagai proses dalam tubuh mahluk hidup.
Tujuan dari praktikun pengenalan sel
adalah untuk mengetahui lebih tentang sel hewan dan tumbuhan. Manfaat dari
praktikum ini adalah agar praktikan mengetahui bagian-bagian sel hewan dan
tumbuhan.
BAB II
MATERI DAN METODE
Praktikum Biologi dengan materi
Pengenalan Sel dilaksanakan pada hari Senin,
30 September 2013 pukul 11.00 – 13.00 WIB di
Laboratorium Fisiologi dan Biokimia,
Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro Semarang.
2.1.
Materi
Bahan yang digunakan adalah
sayatan daun Rhoe discolor, sel
usus tikus putih awetan dan aquades. Alat yang digunakan dalam
praktikum Pengenalan Sel adalah mikroskop berfungsi untuk melihat benda
mikroskopis, kaca objek dan kaca penutup berfungsi untuk meletakkan benda yang
akan diamati, silet berfungsi untuk membuat sayatan dan alat tulis untuk mencatat
hasil pengamatan.
2.2. Metode
2.2.1.
Membuat
Preparat Segar Sel Tumbuhan
Mencabut
beberapa helai rambut dari daun
Rhoe Discolor, Meletakkan
pada kaca objek dan menetesi dulu kaca objek dengan air, Menutup menggunakan kaca
penutup dan usahakan jangan ada gelembung udara.
Mengamati objek dibawah
mikroskop dengan pembesaran 40X kemudian 100X. Mengenali
bagian–bagian seperti dinding sel, sitoplasma, nucleus, vakuola, dan lain sebagainya.
Serta menggambar hasil pengamatan.
2.2.2.
Membuat
Preparat Segar Sel Hewan
Menyediakan kaca objek
yang sebelumnya sudah menetesi dulu dengan air. Membelah hati tikus. Mengambil hati tikus tersebut ke ujung kaca penutup yang
sudah bersih dalam jumlah sedikit
sebagai sampel, mengamati
objek dibawah mikroskop dengan perbesaran 40X
kemudian 100X, mengenali bagian dinding
sel, sitoplasma, nukleus, vakuola, dan
lain. Menggambar hasil pengamatan.
BAB
III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.
Struktur
Sel Tanaman Rhoe Discolor
Berdasarkan praktikum tentang pengamatan sel tanaman pada daun Rhoe discolor dengan bantuan mikroskop perbesaran 40X dan 100X,
maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Ilustrasi
2 : Penampang Sel
Tanaman Rhoe discolor
Perbesaran 100X
Keterangan :
1. Dinding Sel
2. Sitoplasma
3. Stomata
4. Membran Sel
Berdasarkan hasil pengamatan Rhoe discolor
pada perbesaran 100X
menemukan bagian sel berupa stomata, dinding sel, sitoplasma dan membran sel.
Stomata berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi kimia, dan dinding sel
berfungsi sebagai pelindung sel. Hal ini sesuai dengan pendapat Karmana (2006) yang menyatakan
bahwa dinding sel merupakan bagian terluar dari sel
tumbuhan. Dinding sel memiliki fungsi melindungi sel. Dinding sel tersusun atas
selulosa, lignin dan suberin. Pada lapisan epidermis daun dan batang, dinding
sel mengandung kritin dan zat lilin sehingga dinding sel bersifat impermeabel. Hal
ini sesuai dengan pendapat Sudjadi
dan Laila (2006) yang menyatakan bahwa pada dinding sel terdapat lapisan suberin dan lignin
yang bersifat impermeabel. Lapisan tersebut menempel mengelilingi dinding
radial dan dinding melintang.
3.2.
Struktur
Sel Usus
Tikus
Berdasarkan praktikum
pengenalan sel pada usus tikus putih dengan bantuan mikroskop perbesaran 40X
dan 100X, maka diperoleh hasil sebagai berikut
Ilustrasi 4 : Penampang Sel Usus Tikus Putih
perbesaran 100X
Keterangan :
1.
Sitoplasma
2.
Membran Sel
3. Vili
4.
Sentriol
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum pada perbesaran 40X dan 100X diperoleh hasil pengamatan bahwa terlihat adanya sitoplasma, membran
sel, sentriol, dan vili. Hal ini sesuai dengan pendapat Fried (2006) bahwa
sentriol biasanya tidak ditemukan pada tumbuhan sedangkan sel-sel hewan selalu
memiliki sepasang sentriol yang terletak tepat di luar nukleus. Membran sel
juga terdapat dalam sel hewan. Membran sel bukan hanya sebagai pelindung sel
dan pembungkus sel namun juga berfungsi dalam mekanisme enzimatik. Hal ini
didukung oleh pendapat Jumpowati (2000) yang
menyatakan bahwa membran plasma bukan hanya sekedar pembungkus yang bersifat insert, tetapi mengandung banyak enzim penting dan sistem transpor.
3.1.
Perbedaan
Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Berdasarkan
hasil praktikum diatas perbedaan
sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan memiliki dinding
sel sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga sel tumbuhan dapat
mempertahankan bentuk sedangkan sel hewan tidak. Hal ini sesuai dengan pendapat Campbell (2002) yang menyatakan bahwa
dinding ini melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya dan mencegah
penghisapan air secara berlebihan.
Sentriol hanya dimiliki
oleh sel hewan. Hal ini sesuai dengan pendapat Fried (2006) bahwa sentriol biasanya tidak
ditemukan pada tumbuhan sedangkan sel-sel hewan selalu memiliki sepasang
sentriol yang terletak tepat di luar nukleus.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.
Simpulan
Berdasarkan praktikum yang telah
dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa sel merupakan bagian terkecil dari suatu
makhluk hidup. Sel terdiri atas
organel-organel mempunyai fungsi
tersendiri antara lain: membran sel, nukleus, sitoplasma, plastida,
mitokondria, vakuola, dinding sel, retikulum endoplasma, ribosom, sentriol dan
lisosom. Terdapat perbedaan struktur antara sel hewan dan sel tumbuhan.
Dinding sel dan plastida hanya dimiliki oleh sel tumbuhan. Sentriol dan lisosom
hanya dimiliki oleh sel hewan. Serta vakuola sel tumbuhan lebih besar dari
vakuola sel hewan.
4.2.
Saran
Dalam melakukan praktikum
pengenalan sel berhati-hatilah saat menyayat daun Rhoe discolor. Usahakan agar sayatannya tipis agar
organel-organelnya dapat dilihat dengan mudah dengan mikroskop. Pencahayaan dan
peletakan kaca objek harus tepat dan benar.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell,
N. A., Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell. 2002. Bologi Jilid I Edisi 5. Erlangga:
Jakarta.
Fried, G.H. dan Hademenos, G.J. 2006.
Biologi Edisi 2. Erlangga: Jakarta.
Jumpowati, M. D. B. 2000. Molekul Membran Plasma pada Sistem Transport
Bakteri. Fakultas Farmasi: Universitas Sanata Sharma.
Karmana, Oman. 2006. Biologi SMA
Kelas XI Semester 1. Grafindo Media
Pratama: Jakarta.
Sudjadi, B. dan Siti Laila. 2006. Biologi Sains dalam Kehidupan. Yudhistira: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar