Jumat, 27 November 2020

LAPORAN PRAKTIKUM MENGESTIMASI DAYA TAMPUNG DENGAN CUPLIKAN

 Mengestimasi Daya Tampung dengan Cuplikan 


BAB I

PENDAHULUAN

            Padang penggembalaan merupakan area yang ditumbuhi vegetasi tertentu yang dominan. Vegetasi tersebut bisa merupakan rumput, legum dan gulma yang merupakan hijauan pakan untuk ternak ruminansia. Kemampuan padang penggembalaan dalam menampung ternak tidak sama tergantung produktivitas tanah, curah hujan, topografi dan lain-lain. Perbedaan inilah yang menentukan bagaimana sebaiknya padangan tersebut digembalai. Peningkatan produksi hijauan makanan ternak dapat dilakukan dengan cara melakukan estimasi daya tampung dan menganalisis komposisi botani padang penggembalaan tersebut.

            Tujuan dari praktikum mengestimasi daya tampung dengan cuplikan adalah mahasiswa diharapkan mampu menaksir produksi hijauan pada suatu padang penggembalaan, mahasiswa diharapkan mampu memberikan keluaran (output) berupa beberapa model pemecahan masalah yang terjadi terutama tentang penyediaan pakan. Manfaat dari praktikum mengestimasi daya tamping dengan cuplikan adalah mahasiswa dapat mengetahui produksi hijauan pada seuatu padang penggembalaan, mahasiswa mampu mengetahui daya tampung pada suatu lahan terhadap berapa jumlah ekor ternak  per hektar per tahun.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.      Produksi Dan Estimasi Daya Tampung Rumput Dengan Cuplikan

Padang penggembalaan yang ideal adalah yang memiliki daya tampung 2 UT/ha/tahun. Pada pengamatan, letak padang penggembalaan dekat dengan sumber air dan letak kemiringan baik (Reksohadiprodjo, 2004). Tampung padang pengembalaan tergantung kepada kemiringan lahan, jarak dengan sumber air, kecepatan pertumbuhan/produksi tanaman pakan, kerusakan lahan, ketersediaan hijauan yang dapat dikonsumsi, nilai nutrisi pakan, variasi musim, keadaan ekologi padang penggembalaan (Sinaga, 2009).

 

2.2       Daya Tampung cuplikan

Kapasitas atau daya tampung merupakan analisis kemampuan areal padang penggembalaan atau kebun rumput untuk dapat menampung sejumlah ternak, sehingga kebutuhan hijauan rumput dalam 1 tahun bagi makanan ternak tersedia dengan cukup (Reksohadiprodjo, 2004). Kapasitas tampung padang penggembalaan atau kebun rumput, erat berhubungan dengan jenis ternak, produksi hijauan rumput, musim, dan luas padang penggembalaan atau kebun rumput. kapasitas tampung bisa bermacam-macam dan tergantung pada pengukuran produksi hijauan rumput. Musim basah, hijauan rumput akan tinggi produksinya daripada musim kering, sehingga tersedia lebih banyak produksi hijauan rumput untuk sejumlah ternak, namun pada musim kering jumlah ternak akan terbatas jumlahnya sesuai dengan tersedianya hijauan rumput. Kapasitas tampung adalah jumlah hijauan makanan ternak yang dapat disediakan kebun hijauan makanan ternak untuk kebutuhan ternak selama 1 (satu) tahun yang dinyatakan dalam satuan ternak (ST) per hektar (Departemen Pertanian, 2010). Mengukur daya tampung pastura sebagai berikut: petak cuplikan pertama ditentukan secara acak seluas 1 m bujur sangkar atau dalam bentuk lingkaran dengan garis tengah 1 m. Petak cuplikan kedua diambil pada jarak lurus 10 langkah ke kanan dari petak cuplikan pertama dengan luas yang sama. Kedua petak cuplikan yang berturut-turut tersebut membentuk satu kumpulan atau disebut sebagai cluster. Cluster selanjutnya diambil pada jarak lurus 125 m dari cluster sebelumnya dan terdapat beberapa kemungkinan modifikasi yang dapat disesuaikan dengan keadaan lapangan sehingga diperoleh cuplikan yang diperlukan.

 

2.3.      Faktor yang Mempengaruhi

Padang penggembalaan yang ideal adalah yang mampu menyediakan kebutuhan pakan ternak selama 1 tahun minimal 2 unit ternak untuk setiap hektarnya (Reksohadiprodjo, 2004). Komponen padang penggembalaan disuatu daerah keberadaannya tidak tetap, perubahan ini karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain musim, tanah dan pemanfaatan oleh ternak itu sendiri. Kapasitas tampung identik dengan tekanan penggembalaan (stocking rate) yaitu jumlah ternak atau unit ternak per satuan luas padang penggembalaan. Tekanan penggembalaan optimum merupakan cerminan dari kapasitas tampung yang sebenarnya dari suatu padang penggembalaan, karena baik pertumbuhan ternak maupun hijauan dalam keadaan optimum atau merupakan pencerminan keseimbangan antara padang rumput dengan jumlah unit ternak yang digembalakan (Susetyo, 2004).


 

BAB III

MATERI DAN METODE

Praktikum Produksi Hijauan Pakan dengan materi Mengestimasi Daya Tampung dengan Cuplikan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 10 Juni 2014 pukul 08.00-10.00 WIB lahan praktikum padang penggembalaan, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

 

3.1.       Materi

Alat yang digunakan adalah frame berukuran 1 m × 1 m melakukan cuplikan, gunting untuk memotong hijauan, kantong plastik sebagai tempat hijauan yang telah dipotong, timbangan untuk menimbang hasil cuplikan dan alat tulis untuk mencatat data. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah lahan dengan vegetasi beragam.

3.2.      Metode

Metode dalam praktikum ini adalah menyiapkan frame ukuran 1 m × 1 m. Melakukan cuplikan yaitu petak cuplikan pertama ditentukan secara acak seluas 1 m2 bujur sangkar atau lingkaran dengan luas 1 m. Petak cuplikan kedua diambil dengan jarak 5 langkah dari cuplikan pertama dengan luas yang sama. Mengulang sebanyak lima kali hingga mendapat lima data cuplikan. Memotong hijauan pada cuplikan sedekat mungkin dengan tanah. Memasukkan hasil cuplikan pada kantong plastik. Menimbang dan menghitung produksi hijauan dan daya tampung padang penggembalaan.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAAN

4.1.      Produksi dan Estimasi Daya Tampung Rumput Cuplikan

Berdasarkan hasil Praktikum didapatkan hasil bahwa luas padang penggembalaan memiliki daya tampung 1 ekor/ha/tahun. Hasil tersebut tidak sesuai dengan pendapat Reksohadiprodjo (2004) yang menyatakan bahwa padang penggembalaan yang ideal adalah yang memiliki daya tampung 2 UT/ha/tahun. Pada pengamatan. Menurut Sinaga (2009) yang menyatakan bahwa daya tampung padang pengembalaan tergantung kepada kemiringan lahan, jarak dengan sumber air, kecepatan pertumbuhan/produksi tanaman pakan, kerusakan lahan, ketersediaan hijauan yang dapat dikonsumsi, nilai nutrisi pakan, variasi musim, keadaan ekologi padang penggembalaan.

Padang penggembalaan yang ideal adalah yang mampu menyediakan kebutuhan pakan ternak selama 1 tahun minimal 2 unit ternak untuk setiap hektarnya (Reksohadiprodjo, 2004). Komponen padang penggembalaan disuatu daerah keberadaannya tidak tetap, perubahan ini karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain musim, tanah dan pemanfaatan oleh ternak itu sendiri. Kapasitas tampung identik dengan tekanan penggembalaan (stocking rate) yaitu jumlah ternak atau unit ternak per satuan luas padang penggembalaan. Tekanan penggembalaan optimum merupakan cerminan dari kapasitas tampung yang sebenarnya dari suatu padang penggembalaan, karena baik pertumbuhan ternak maupun hijauan dalam keadaan optimum atau merupakan pencerminan keseimbangan antara padang rumput dengan jumlah unit ternak yang digembalakan (Susetyo, 2004).

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.      Kesimpulan

Berdasarkan hasil Praktikum didapatkan hasil bahwa luas padang penggembalaan memiliki daya tampung 1 UT/ekor/ha. Hasil tersebut tidak sesuai dengan standar yaitu 2 UT/ekor/ha. yang mempengaruhi daya tampung pada lahan adalah kemiringan lahan, jarak dengan sumber air, kecepatan pertumbuhan/produksi tanaman pakan, kerusakan lahan, ketersediaan hijauan yang dapat dikonsumsi, nilai nutrisi pakan, variasi musim, keadaan ekologi padang penggembalaan.

5.2.      Saran

            Sebaiknya dalam melakukan praktikum, praktikan lebih teliti dalam menganalisis data yang diperoleh sehingga hasil yang didapat bisa lebih akurat.

Daftar Pustaka

Reksohadiprodjo, S. 2004. Produksi Tanaman Hijauan Makanan Ternak Tropik.     Edisi ke tiga. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah           Mada, Yogyakarta.

Sinaga S. 2009.  Agrostologi. Padang: Fakultas Peternakan Universitas       Andalas. 

Susetyo, S. 2004. Padang Penggembalaan, Direktorat Bina Sarana Usaha Peternakan, Direktorat Jenderal Peternakan Departamen Pertanian Indonesia.

Reksohadiprodjo, S. 2004. Produksi Tanaman Hijauan Makanan Ternak Tropik.     Edisi ke tiga. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah           Mada, Yogyakarta.

Departemen Pertanian. 2010. Petunjuk Budaya Hijauan Makanan Ternak. Direktorat  Bina Produksi Peternakan. Direktorat Jendral Peternakan Departemen Pertanian, Jakarta.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar