Sabtu, 23 Maret 2019

LAPORAN BIOLOGI ACARA IV ANATOMI HEWAN


 BAB I 
PENDAHULUAN
Merpati atau dara termasuk dalam Famili Columbidae dari Ordo Columbiformes, yang mencakup sekitar 300 spesies burung kerabat pekicau. Morfologi burung merpati terdiri atas kepala, mata, paruh, leher, dan sayap. Saluran pencernaan pada burung merpati terdiri atas paruh, rongga mulut, esophagus, tembolok, lambung, hati, empedu, usus 12 jari, usus halus, usus besar, dan kloaka. Yang menjadi ciri khas dari aves adalah adanya tembolok yang terletak dibawah esophagus, Tembolok merupakan kerongkongan yang melebar, berfungsi untuk menyimpan makanan (sementara), Sedangkan saluran pernapasan pada burung merpati terdiri atas lubang hidung, kerongkongan, paru–paru.
Tujuan dari praktikum pengenalan anatomi hewan adalahuntuk mengetahui lebih tentang anatomi luar dan anatomi dalam hewan, serta mengetahui organ-organ yang menjadi sistem respirasi dan sistem pencernaan.
BAB II
MATERI DAN METODE
Praktikum biologi dengan materi anatomi hewan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 14 Oktober pukul 13.00 – 15.00 WIB di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang
2.1.      Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pisau bedah yang digunakan untuk menyembelih burung merpati, gunting bedah yang berfungsi untuk membedah bagian tubuh merpati yang akan dilakukan pengamatan, yaitu bagian tubuh dari kloaka sampai ujung leher, penusuk yang berfungsi untuk menusuk bagian sayap merpati agar bagian tubuh bawah dapat terbuka dan mempermudah proses pembedahan, baki bedah yang digunakan untuk meletakan merpati saat proses pembedahan berlangsung. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah burung merpati yang digunakan sebagai objek yang akan dilakukan pengamatan, kertas folio yang digunakan untuk meletakkan organ-organ dari burung merpati yang telah dikeluarkan untuk terus dilakukan pengamatan.

2.2 .     Metode
            Metode praktikum dilakukan dengan cara menyembelih terlebih dahulu burung merpati, kemudian meletakkan burung merpati pada baki bedah untuk dilakukan pembedahan. Menancapkan penusuk pada bagian sayap kiri dan kanan dari burung merpati agar bagian tubuh bawahnya terbuka. Menggunting pada bagian kloaka sampai bagian leher dengan tidak merusak bagian-bagian organ yang akan diamati. Setelah bagian tersebut selesai dibedah, kemudian mengeluarkan seluruh bagian organ yang akan diamati dan meletakkannya pada kertas folio yang telah dibentangkan. Mengamati, kemudian menggambar organ-organ pencernaan dan pernapasan pada burung merpati.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.      Penampilan Morfologi Burung Merpati
            Berdasarkan hasil praktikum pada pengamatan anatomi  luar dari tubuh burung merpati diperoleh hasil sebagai berikut :
Ilustrasi : Penampilan morfologi burung Merpati
 Keterangan :
1. Kepala
2. Mata
3. Paruh
4. Leher
5. Sayap
            Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum anatomi eksternal pada burung merpati dapat dibedakan atau diamati berupa bagian kepala, yang pada bagian itu terdapat mata dan paruh, leher, sayap, kaki, dan ekor. Bagian tersebut bisa diamati ketika burung merpati belum dibedah. Hal ini sesuai dengan pendapat Astuti (2007) yang menyatakan bahwa kelas aves memiliki ciri-ciri permukaan tubuhnya ditutupi bulu, mempunyai sayap untuk terbang, dikepala terdapat paruh, sepasang mata,  dan lubang hidung. Hasil pengamatan ini diperkuat oleh pendapat Furqonita (2007) yang menyatakan bahwa burung memiliki tubuh yang ditutupi oleh bulu, burung juga memiliki anggota gerak depan berupa sepasang sayap yang digunakan untuk terbang dan anggota gerak belakang berupa sepasang kaki yang bersisik.
3.2.      Sistem Pencernaan Burung Merpati
            Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum anatomi burung merpati seterlah dibedah dan dipisahkan dari tubuhnya dan diambil saluran pencernaan maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Ilustrasi: Sistem Pencernaan Purung Merpati

Keterangan :
1. Paruh
2. Esophagus
3. Tembolok
4. Proventriculus
5. Ventriculus
6. Pankreas
7. Doudenum
8. Jejunum
9. Ileum
10.Sekum
11. Usus besar
12. Kloaka
Berdasarkan hasil pengamatan pada sistem pencernaan burung merpati, dapat dilihat dan diamati organ-organ yang berperan pada proses pencernaan. Organ tersebut meliputi paruh, esophagus, tembolok, proventiculusventriculus, pankreas, usus halus, usus besar dan kloaka. Hal ini sesuai dengan pendapat Khoiri (2000) yang menyatakan bahwa saluran pencernaan burung (aves) adalah mulut (berparuh), kerongkongan, tembolok, lambung kelenjar, lambung pengunyah (empedal), usus halus, poros usus (rectum), kloaka. Tembolok adalah kerongkongan yang melebar, berfungsi untuk menyimpan makanan (sementara). Hal ini sesusai dengan pendapat Rasyaf (1992) yang menyatakan bahwa tembolok sebagai alat penampung berfungsi utama sebagai pencernaan fisik pertama yang penting. Sebenarnya tembolok ini merupakan bagian dari esophagus saluran yang menjulur dari ujung mulut melalui leher yang membesar.

3.3.      Sistem Respirasi Burung Merpati
            Berdasarkan hasil praktikum pada pengamatan sistem respirasi pada burung merpati yang sudah dibedah maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Ilustrasi : Sistem Respirasi Burung Merpati
Keterangan :
1. Trakea
2. Paru-paru
3. Jantung
            Berdasarkan hasil praktikum pada pengamatan sistem pernapasan Columbia domestica dapat dilihat dan diamati beberapa organ yang berperan pada proses respirasi pada burung merpati yang telah dibedah maka dapat dilihat bagian yang terdiri dari trakea, paru-paru, dan jantung. Hasil pengamatan ini sesuai dengan pendapat Winarni (2004) yang menyatakan bahwa alat pernapasan burung terdiri dari lubang hidung (neres) yang berhubungan dengan trakea, bronkus, dan paru-paru. Paru-paru pada burung dibungkus oleh selaput paru-paru (pleura) dan berhubungan dengan kantung-kantung/pundi-pundi udara (sakus pneumatikus). Hal ini sependapat dengan Lutfi (2007) yang menyatakan bahwa burung bernapas dengan paru-paru. Burung memiliki alat bantuan pernapasan berupa pundi-pundi udara (sakus pneumatikus).
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1.      Simpulan
            Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum anatomi burung merpati, anatomi eksternal terIiri dari bagian caput (kepala) yang terdapat paruh, nostril, otak dan mata. Cerviks (leher) yang ditutupi bulu, trunchus dan bagian cauda (ekor). Anatomi internal Columbia domestica yang terdiri dari beberapa sistem pencernaayang meliputi paruh, oesophagus, empedal (gizzard), usus halus, usus besar dan kloaka. Sistem respirasi pada Columbia domestica meliputi nostril (rongga hidung), trakea, sirynx, dan paru-paru.
3.2.      Saran
            Pembedahan disarankan untuk dilakukan secara hati-hati agar organ-organ yang akan diamati tidak terjadi kerusakan. Alat-alat dan bahan praktikum diharapkan diperlengkap agar memudahkan para praktikan dalam melakukan praktikum anatomi hewan.
                                                                                           
                   
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, D. Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, dan Endang W. Winarni. 2004. Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Erlangga: Jakarta .

Abdullah, Mikrajuddin, Saktiyono, dan Lutfi. 2007. IPA Terpadu SMP dan MTs Jilid 2A. Erlangga: Jakarta.

Rasyaf, Muhammad. 1992. Seputar Makanan Ayam Kampung. Kanisius: Yogyakarta.

Khoiri, Imam. 2000. Cara Mudah Belajar IPA (Biologi) SMP. Erlangga: Jakarta.

Astuti, L.S. 2007. Klasifikasi Hewan Penamaan, Ciri-ciri, Pengelompokaannya. PT Kawan Pustaka: Jakarta.

Setyowati, Tetty dan Deawaty Furqonita. 2007. Biologi Interaktif untuk SMA/ MA. Azka Pers: Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar