Sabtu, 23 Maret 2019

LAPORAN BIOLOGI ACARA V PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

 BAB I
PENDAHULUAN
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur. Pada tumbuhan, hal itu ditandai dengan terbentuknya bunga. Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan. Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan tipe hipogeal.
            Tujuan dari praktikum pengenalan pertumbuhan dan perkembangan dalah untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan perkembangan pada biji jagung dan biji kacang hijau yang ditanam dengan urutan periode 4 minggu dengan selisih 1 minggu.
BAB II
MATERI DAN METODE
            Praktikum biologi dengan materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dilaksanakan pada hari Senin, 11 November 2013  pukul 11.00 - 13.00 WIB di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang.
2.1.      Materi
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah paku yang berfungsi untuk melubangi gelas plastik yang akan dijadikan sebagai tempat untuk menanam tanaman jagung dan kacang hijau, mistar yang digunakan untuk mengukur panjang dan tinggi tanaman, jangka sorong yang berfungsi untuk mengukur diameter batang tanaman jagung dan kacang hijau, dan alat tulis yang digunakan untuk mencatat hasil pengamatan. Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah gelas plastik yang digunakan sebagai tempat penanaman bibit tanaman jagung dan kacang hijau, kapas yang digunakan sebagai media tumbuh bagi bibit tanaman jagung dan kacang hijau, air yang digunakan untuk membasahi kapas agar perkecambahan dapat berlangsung, biji tanaman jagung dan kacang hijau yang digunakan sebagai bibit tanaman yang akan dilakukan pengamatan.
2.2.      Metode
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah pada saat penanaman biji kecambah tanaman jagung dan kacang hijau,  menyiapkan gelas plastik yang sudah tidak terpakai, melubangi bagian bawah botol dengan menggunakan paku agar air dapat meresap keluar apabila berlebih. Memasukan kapas ke dalam gelas plastik yang sudah dilubangi. Menambahkan air pada kapas yang telah dimasukan ke dalam  gelas plastik. Memberi tanggal penanaman pada gelas plastik yang dijadikan tempat penanaman. Menyemaikan biji benih tanaman jagung dan kacang hijau pada masing-masing gelas plastik yang telah disiapkan. Pada penanaman minggu kedua, minggu ketiga dan minggu keempat menggunakan cara yang sama dengan metode penanaman pada minggu pertama. Metode yang digunakan dalam mengamati dan mengukur tanaman hasil penanaman adalah mengeluarkan tanaman dari dalam gelas plastikmelepaskan akar tanaman dari kapas. Mengukur panjang akar, tinggi tanaman, dan jumlah daun dengan menggunakan penggaris dan jangka sorong. Mencatat hasil pengukuran pada buku laporan sementara.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.      Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Jagung
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung diperoleh hasil sebagai berikut:

Ilustrasi 1. Tanaman Jagung Umur Ke 1, 2 , 3 dan ke 4 minggu
Tabel 1. Hasil pengamatan tanaman jagung minggu ke 1-4 
Umur tanaman
Tinggi tanaman
Jumlah daun
Panjang akar
1 minggu
6 cm
2 helai
8,5 cm
2 minggu
11 cm
3 helai
12 cm
3 minggu
15,5 cm
3 helai
14 cm
4 minggu
20 cm
4 helai
18 cm




Sumber: Data Primer Praktikum Biologi, 2013.

 Sumber : Data Primer Praktikum Biologi, 2013.


Ilustrasi 2. Grafik hasil pengamatan pertumbuhan tanaman jagung
            Pada awal pertumbuhan tanaman jagung ditandai dengan keluarnya bagian kaleoptil atau radikula dari dalam biji kecambahHal ini sesuai dengan pendapat Campbell,et al., (1999) yang menyatakan bahwa organ yang pertama muncul dari biji yang berkecambah adalah radikula, yaitu akar embrionik yang akan terus memanjang. Dari radikula tersebut kemudian tumbuh akar dan batang yang memanjang setiap minggunya. Faktor lingkungan pertumbuhan dan perkembangan salah satunya adalah cahaya. Hal ini sependapat dengan Furqonita (2007) yang menyatakan bahwa cahaya merupakan factor lingkungan yang diperlukan untuk mengendalikan pertumbuhan dan  perkembangan pada tumbuhan. Cahaya diperlukan dalam proses fotosintesis. Pengendalian perkembangan oleh cahaya disebut fotomorgenesis.

2.2.      Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kacang Hijau
           Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau diperoleh hasil sebagai berikut:
Sumber : Data primer praktikum biologi, 2013.
Ilustrasi 4. Grafik pengamatan pertumbuhan tanaman kacang hijau
                 Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau dari minggu ke minggu pada akar dan batang tanaman kacang hijau tersebut terjadi pemanjangan. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor seperti makanan (nutrisi), cahaya, air, suhu. Suhu merupakan faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan. Hal ini sesuai dengan pendapat Karmana (2006) yang menyatakan bahwa suhu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan karena berkaitan dengan aktivitas enzim dan kandungan air dalam tubuh tumbuhan. Semakin tinggi aktivitas enzim dan kandungan air dalam tubuh tumbuhan. Semakin tinggi suhu, semakin cepat laju transpirasi dan semakin rendah kandungan air pada tumbuhan sehinga proses pertumbuhan semakin lambat. Hal ini diperkuat oleh pendapat Irianto (2008) yang menyatakan bahwa cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis, namun keberadaan cahaya juga dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1.     Simpulan
           Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman jagung (Zea mays) dan kacang hijau (Arachis hipogaea) dimulai dari proses perkecambahan. Pada perkecambahan muncul radikula dan plumula yang nantinya akan membentuk akar, batang, dan daun. Pada tanaman jagung dan kacang tanah semakin bertambahnya umur semakin bertambah pula ukuran dan biomassa tanaman. Hal ini disebabkan oleh adanya aktivitas jaringan meristem yang aktif membelah untuk memperbanyak jumlah sel. Proses pertumbuhan tanaman kacang akan membentuk kurva sigmoid dimana ada fase pertumbuhan cepat, disusul dengan fase konstan dan diakhiri fase penurunan. Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor genetik, sistem hormonal, cahaya, suhu dan kelembapan udara.
3.2.     Saran
           Saran yang dapat disampaikan pada praktikum ini adalah dalam proses pengukuran bagian tanaman diharuskan dilakukan dengan teliti. Pada proses pengambilan akar dari kapas harus dilakukan dengan hati-hati agar akar yang akan diukur tidak putus.


DAFTAR  PUSTAKA
Campbell, N. A., Jane B. Reece, dan Lawrence G. Mitchell. 1999. Biologi. Penerbit Erlangga: Jakarta.

Furqonita, Deswaty.  2007. Seri IPA Biologi SMP kelas VIII. Yudhistira: Jakarta.

Iriyanto, S.Y dan Wasis. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII. Grasindo Media Pratama: Jakarta.

Karmana, Oman. 2006. Biologi SMA Kelas XI Semester  1. Grasindo Media Pratama: Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar